Reaksi obat dan keamanan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah seseorang dapat memengaruhi reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Hal ini bisa membantu dokter dalam memilih dosis dan jenis obat yang paling tepat.

Bagaimana seseorang bisa mempunyai golongan darah B?

Golongan darah didapat dari perpaduan darah orangtua Anda. Anda disebut bergolongan darah B jika Anda mempunyai antigen B dan antibodi anti-A di plasma darah.

Anda dapat memiliki tipe darah B jika:

Antibodi merupakan protein yang ditemukan dalam plasma darah, salah satu komponen darah selain sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Antibodi adalah bagian dari pertahanan tubuh Anda. Sementara itu, antigen merupakan protein yang ditemukan di permukaan sel darah merah.

Selain ditentukan melalui sistem ABO, seperti yang disebutkan di atas, golongan darah juga bisa dibagi lagi menurut sistem rhesus (Rh). Dalam hal ini, golongan darah B dapat dibedakan menjadi:

Mengetahui golongan darah penting ketika Anda ingin melakukan donor darah atau transfusi darah. Golongan darah Anda harus sesuai dengan pendonor agar tidak mengalami kondisi buruk yang bisa mengancam jiwa Anda.

Beragam Fakta Golongan Darah O

Dari empat tipe golongan darah, O merupakan tipe golongan darah yang paling umum dijumpai di dunia. Selain fakta tersebut, beberapa fakta seputar golongan darah O berikut ini juga menarik untuk diketahui:

Tidak seperti golongan darah A, B, dan AB yang memiliki antigen, golongan darah O merupakan satu-satunya tipe golongan darah yang tidak memiliki antigen. Hal ini membuat golongan darah O berisiko lebih kecil untuk menimbulkan reaksi transfusi darah.

Karena itu, seseorang yang memiliki golongan O negatif dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah. Hal ini membuat golongan darah O dijuluki sebagai pendonor darah universal.

Hampir semua bank darah dan rumah sakit di seluruh dunia meminta persediaan golongan darah O (terutama golongan darah O rhesus negatif) disimpan lebih banyak.

Ini karena golongan darah O dianggap berisiko lebih rendah untuk menimbulkan reaksi transfusi, sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu oleh pasien yang membutuhkan transfusi darah darurat.

Meski demikian, bukan berarti pemilik golongan darah lain perlu berkecil hati. Setiap tetesan darah yang disumbangkan, terlepas dari golongan darahnya, memiliki peran yang begitu besar dalam menolong nyawa seseorang.

Anggapan ini masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Ada studi yang menunjukkan bahwa rata-rata wanita dengan golongan darah O memiliki hormon FSH yang lebih banyak dibandingkan wanita dengan golongan darah lainnya.

Kadar FSH yang tinggi ini bisa menyebabkan jumlah cadangan sel telur dalam rahim lebih sedikit, sehingga berisiko untuk sulit hamil. Sementera itu, ada pula studi lain yang membantah anggapan tersebut dan tidak menemukan kaitan antara risiko masalah kesuburan dengan golongan darah O atau pun golongan darah lainnya.

Jika Anda adalah wanita dengan golongan darah O, tidak perlu terlalu khawatir. Kondisi kesuburan bukan semata-mata ditentukan oleh golongan darah, kok. Ada sejumlah faktor lain yang juga ikut memengaruhi, mulai dari gaya hidup, usia, pola makan, faktor keturunan atau genetik, efek samping obat-obatan, hingga kondisi medis tertentu.

Untuk memelihara kesehatan dan kesuburan tubuh, Anda tetap perlu menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rajin olahraga, tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta mempraktikkan hubungan seks aman.

Diet golongan darah merupakan aturan pola makan yang disesuaikan dengan golongan darah seseorang. Metode diet ini menyarankan pemiliki golongan darah O untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat, misalnya daging tanpa lemak, ikan, sayuran, buah-buahan, dan minyak zaitun.

Meski cukup banyak diikuti oleh sebagian orang, faktanya hingga saat ini efektivitas diet golongan darah O belum terbukti lebih sehat dan lebih baik dibandingkan jenis diet lainnya. Oleh karena itu, apa pun jenis golongan darah yang Anda miliki, Anda tetap disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.

Selain menu diet, ada jenis olahraga yang disarankan untuk pemilik golongan darah O. Golongan darah ini lebih cocok untuk melakukan olahraga dengan intensitas gerakan tinggi, seperti joging, berenang, bersepeda, zumba, atau lompat tali.

Namun, tidak hanya untuk pemilik golongan darah O, orang dari golongan darah lain pun akan mendapatkan manfaat olahraga yang baik untuk kesehatan. Kuncinya adalah olahraga tersebut perlu dilakukan secara rutin dan teratur.

Nah, itulah lima fakta golongan darah O yang menarik untuk diketahui. Namun, perlu Anda ingat, beberapa fakta golongan darah O di atas masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Jadi, bila Anda ragu, jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter.

Reaksi obat dan keamanan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah seseorang dapat memengaruhi reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Hal ini bisa membantu dokter dalam memilih dosis dan jenis obat yang paling tepat.

Reaksi obat dan keamanan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah seseorang dapat memengaruhi reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Hal ini bisa membantu dokter dalam memilih dosis dan jenis obat yang paling tepat.

Kapan Harus Ke Dokter?

Temui dokter apabila kamu mengalami masalah yang berkaitan dengan darah. Kamu juga bisa hubungi dokter di Halodoc jika punya pertanyaan lain tentang kondisi medis lain.

Kapan Harus Ke Dokter?

Temui dokter apabila kamu mengalami masalah yang berkaitan dengan darah. Kamu juga bisa hubungi dokter di Halodoc jika punya pertanyaan lain tentang kondisi medis lain.

Golongan darah dapat menerangkan informasi genetik, kepribadian, hingga risiko penyakit seseorang di kemudian hari. Golongan darah B menyimpan informasi yang khas dan berbeda dibandingkan tipe darah A, AB, dan O, begitu pun sebaliknya. Lantas, apa saja yang membedakan tipe darah B dengan tipe darah lainnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Aturan Transfusi Darah

Setelah mengetahui golongan darah, Anda bisa melakukan atau menerima transfusi darah dengan aman. Transfusi darah tidak bisa dilakukan sembarangan. Menerima darah yang tidak sesuai dengan golongan darah dapat memicu reaksi imunitas tubuh yang berbahaya.

Dahulu, golongan darah O dianggap sebagai donor universal sehingga dapat didonorkan ke golongan darah apa pun. Namun hal ini sudah tidak berlaku sepenuhnya karena lebih disarankan untuk mendapatkan transfusi darah dengan golongan maupun rhesus yang sama persis.

Jadi, golongan darah O, khususnya O+ hanya boleh diberikan dalam situasi darurat, yakni jika pasien sedang terancam jiwanya atau persediaan tipe darah yang sesuai tidak mencukupi.

Lazimnya sebelum transfusi dilakukan, sampel darah penerima dan pendonor akan dites untuk memeriksa kecocokan dalam suatu proses yang dikenal sebagai crossmatching guna mencegah risiko serius pada penerima donor.

Jika terdapat reaksi setelah mendapat transfusi darah, seperti gatal-gatal, muncul ruam, demam, nyeri di anggota tubuh tertentu, misalnya perut dan punggung, atau terdapat darah pada urine, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Senin, 13 Maret 2023 11:26 WIB

Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Secara umum, golongan darah terbagi menjadi   empat jenis, yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB, dan golongan darah O. Penentuan golongan darah tersebut didasarkan atas keberadaan protein atau antigen yang terdapat di sel darah merah, yaitu antigen A dan antigen B.

Golongan darah AB termasuk golongan darah yang langka. Golongan darah ini dapat menerima transfusi darah dari semua golongan darah lainnya. Selain itu, masih ada sejumlah fakta golongan darah AB lainnya yang menarik untuk diketahui.

Tipe golongan darah juga diketahui dapat memengaruhi karakteristik dan risiko seseorang untuk terkena penyakit atau kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, ada pula diet khusus golongan darah yang disarankan untuk mengatasinya.

Beragam Fakta Menarik Golongan Darah AB

Berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang pemilik golongan darah AB:

1.    Golongan darah langka

Seperti yang telah disebutkan, golongan darah AB termasuk dalam golongan darah langka. Di Indonesia sendiri, dari total 274 juta penduduk, hanya ada sekitar 3 juta orang dengan golongan darah AB.

Selain langka, golongan darah AB juga merupakan penerima darah universal. Hal ini membuat pemilik golongan darah AB bisa menerima donor darah dari orang dengan golongan darah apa pun.

Menurut konsep kepribadian Ketsuekigata asal Jepang, pemilik  golongan darah AB kemungkinan memiliki karakteristik gabungan dari orang yang bergolongan darah A dan B. Karakter kuat dari golongan darah AB meliputi berpikir rasional, dapat diandalkan, dan mudah bergaul. Kekurangannya adalah cenderung pelupa, terlalu kritis, dan lama mempertimbangkan pilihan.

Namun, kaitan golongan darah dan sifat orang sebenarnya belum memiliki bukti ilmiah yang sangat kuat. Selain adanya faktor biologis, karakter orang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti pola asuh dan pergaulan.

3.    Risiko terkena penyakit jantung

Sebuah studi mengungkapkan pemilik golongan darah AB berisiko 23% lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan golongan darah B dan golongan darah O.

Penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, tetapi diduga karena tingkat peradangan di pembuluh darah yang lebih tinggi pada golongan darah AB. Meski demikian, penyakit jantung tetap bisa dialami siapa saja seiring bertambahnya usia, terlebih bila diiringi pola hidup yang tidak sehat.

4.    Rentan mengalami preeklamsia

Wanita bergolongan darah AB diketahui berisiko mengalami preeklamsia ketika hamil, terutama pada wanita yang memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini cukup berbeda pada wanita dengan golongan darah O yang memiliki risiko lebih rendah mengalami preeklamsia.

Meski studi menyatakan demikian, preeklamsia tetap bisa dipicu oleh faktor risiko lainnya, seperti hamil di atas usia 35 tahun, menjalani hamil kembar, atau menderita penyakit diabetes atau penyakit ginjal.

5.    Perlu membatasi daging merah

Pemilik golongan darah AB tidak memiliki batasan khusus dalam pola makan, karena dapat menjalani pola makan atau diet golongan darah A dan golongan darah B.

Namun, orang dengan golongan darah ini tetap harus mengonsumsi makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang serta mengurangi asupan daging merah karena dinilai berisiko meningkatkan lemak dalam darah dan penyakit jantung.

Golongan darah AB memiliki karakterisik dan fakta menarik yang cukup berbeda dengan golongan darah lainnya. Golongan darah ini termasuk yang jarang dimiliki, tetapi bisa menerima transfusi darah dari golongan darah apa pun.

Karena memiliki antigen A dan antigen B, pemilik golongan darah AB kemungkinan memilki karakteristik yang sama dengan golongan darah A dan golongan darah B. Seseorang yang bergolongan darah AB juga dapat menjalani pola makan atau diet golongan darah A dan golongan darah B.

Sifat Golongan Darah AB dan Karakter Umumnya

Berbeda dengan golongan darah B yang ceplas – ceplos, golongan darah AB ini termasuk sosok yang pendiam. Golongan darah AB jarang berbicara, namun sekalinya bicara ia lebih suka berbicara singkat, jelas, dan langsung to the point.

2.   Tenang dan Dewasa

Pembawaannya yang pendiam ini membuat terkesan lebih dewasa dari pada teman – teman lainnya. Ida juga selalu menyikapi permasalahan dengan tenang. Golongan darah AB ini sangat pintar menyembunyikan perasaan. Apabila ia terlihat selalu senyum di depan orang, belum tentu dalam hatinya ia sedang happy. Bisa jadi ia sedang bersedih namun Ia menutupinya.

3.   Mempunyai Perasaan yang Sangat Lembut

Pemilik golongan darah AB merupakan sosok yang sensitif dan sangat lembut. Ia mudah berempati kepada orang lain. Golongan darah ini juga selalu berhati – hati jika berbicara karena Ia tidak mau orang lain salah sangka kepadanya.

4.   Mengutamakan Logika

Selain itu, karakter dan sifat golongan darah AB selanjutnya yaitu    mengutamakan logika. Apabila kebanyakan orang lebih mengutamakan perasaan, berbeda dengan golongan darah AB yang selalu berpikir dengan logika. Pemikirannya yang rasional pun membuat teman–temannya terbantu.

Apabila temannya sedang dalam masalah, maka si golongan darah AB ini akan membantu menyelesaikan masalahnya dengan pemikirannya yang rasional.

5.   Suka Menolong Orang Lain

Orang dengan golongan darah AB terkenal sebagai sosok yang gemar menolong orang lain. Golongan darah ini cinta dama dan tidak bisa melihat orang di sekitarnya kesusahan. Selain itu, golongan darah AB ini tidak suka berkompetisi dan mengejar kemenangan. Dari pada saling berkompetisi, Ia lebih memilih ketenangan jiwa. Maka tidak salah jika ia menjadi mediator terbaik.

Selain karakter yang baik pada golongan darah AB, mereka juga mempunyai kekurangan yaitu gampang lupa. Menjadi pelupa membuat golongan darah AB terkadang menjadi orang yang linglung. Terkadang mereka benar – benar tidak mengingat sesuatu karena mereka tidak memperhatikan dan gampang stres.

Karena golongan darah tipe AB mereka berpikir rasional, mereka sering menanyakan alasan di balik semua tindakan yang terjadi. Mereka menjadi kritis dan selalu mendukung argumennya dengan bukti yang faktual yang jelas.

Elfa Nur Hikmah,dkk,  2021, Gambaran golongan darah system ABO dan resus suku asli Sumatra selatan jurnal laboratorium kesehatan Poltekes Kemenkes Palembang

Li, T., et al. (2021). The Association Between ABO Blood Group and Preeclampsia: A Systematic Review and Meta-Analysis. Frontiers in Cardiovascular Medicine, 8, Artikel 665069.

Graff, S. Penn Medicine (2018). The Connection Between Blood Type and Heart Health.

Watson, K. Healthline (2022). Does Your Blood Type Determine Your Personality?

Gillette, H. PsychCentral (2021). Can Your Blood Type Influence Your Personality?

Watson, S. Nourish by WebMD (2022). The Blood Type Diet.

MacPherson, R. Verywell Fit (2022). What Is the Blood Type Diet?

Berkley, C. Verywell Health (2022). Universal Blood Type Donors and Recipients.

Nittle, N. Verywell Mind (2022). What Is Blood Type Personality?

Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Jan Janskýdi pada tahun 1907 mengklasifikasikan darah manusia ke dalam empat grup, yang hingga kini masih digunakan.

Golongan darah ABO terbagi menjadi empat jenis yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasarkan pada sel darah yang memiliki jenis antigen tertentu yang disebut isoaglutinogen. Alela ganda IA dan IB mengendalikan jenis golongan darah ABO. Sedangakan alela IO.IA dan I.B menjadi kodominan. IO.IA dan I.B juga dominan terhadap IO. Penggolongan darah ABO menghasilkan 6 kemungkina susunan genotif dan 7 kemungkinan susunan gamet.[1]

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini sering kali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.

Kecocokan plasma darah terbalik dengan kecocokan sel darah merah. Hal ini disebabkan karena antibodi yang mampu untuk bereaksi dibawa di dalam plasma: plasma tipe AB membawa antibodi anti-A maupun anti-B dan bisa ditranfusikan pada individu dari grup mana pun; tetapi pasien tipe AB hanya bisa menerima plasma tipe AB. Sebaliknya, plasma tipe O membawa antibodi keduanya, sehingga individu dengan golongan darah O bisa menerima plasma darah dari grup mana pun, tetapi plasma tipe O hanya bisa digunakan untuk pasien dengan golongan darah O.

Seberapa Penting Mengetahui Golongan Darah?

Penting untuk mengetahui tipe darah sebagai upaya persiapan apabila kamu atau keluargamu membutuhkannya dalam situasi darurat. Ini alasan pentingnya mengetahui golongan darah:

Salah satu tujuan utama mengetahui tipe darah adalah untuk keperluan transfusi darah. Golongan darah yang tidak cocok antara penerima dan donor dapat menyebabkan reaksi imunologis yang serius dan bahkan mengancam nyawa.

Dalam situasi darurat atau perawatan medis, mengetahui tipe darah memungkinkan petugas medis untuk memberikan darah yang sesuai dan kompatibel secara tepat waktu. Nah, Ketahui Prosedur dan Persiapan Donor Darah yang Aman.

Lebih berisiko terkena masalah fungsi otak dan hilang ingatan

Selain lebih berisiko terkena penyakit jantung, tipe darah B juga berisiko lebih tinggi mengalami masalah fungsi otak dan kehilangan ingatan, seperti demensia. Risiko itu juga berlaku untuk tipe darah A dan AB.

Artikel yang dipublikasikan Wiley Interdisciplinary Reviews: Systems Biology and Medicine menyatakan bahwa golongan darah B berada pada urutan kedua tipe darah yang paling berisiko terkena demensia dan gangguan kognitif setelah tipe darah AB.